Enaknya Menjadi Orang Sederhana

Sederhana itu indah. Kesederhanaan itu, pun terasa damai. Karena sederhana itu apa adanya seperti air yang mengalir yang penuh kedamaian.

Yah, kalimat-kalimat itu sangat sederhana, tidak tinggi-tinggi dalam mendefinisikan. Karena sederhana itu sebetulnya sebuah fakta memang kita tidak bisa berlebih, atau sebuah usaha karena keinginan kita untuk hidup sederhana.

Sederhana itu bukan ukuran yang sama, tetapi dia adalah garis yang harus dilalui oleh kita sebagai manusia. Kita sebagai manusia ditempatkan pada tempat yang sederhana oleh Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Kita memang diciptakan hanya sebagai manusia yang tidak bisa mensifati sifat Tuhan secara total. Karena bila kita harus mensifati sifat-sifat Tuhan secara total berarti tidak sederhana lagi dan bukanlah manusia.

Kita memang sederhana. Karena itu kita hanya berpikir sempit dan tak bisa menjangkau hal-hal yang lebih dari hak yang Allah berikan kepada kita, sebagai manusia.

Kita memang sederhana. Apa yang kita miliki hanyalah properti yang sederhana, karena kita peroleh juga dengan cara sederhana. Kita hanya mencari jalan untuk meraihnya dengan cara yang sederhana pula. Sederhana berarti hanya dengan cara-cara yang memang diijinkan oleh si pembuat kehidupan itu sendiri.

Kita memang sederhana. Tangan, kaki, kepala, mata, dan sebagainya kita pun juga hanya dapat kita gunakan sesuai dengan kodratnya yang Allah berikan. Tidak bisa kita memaksa fungsi-fungsi mereka hanya untuk kebahagiaan kita semata. Karena mereka semua diciptakan dengan fungsi kesederhanaan.

Kita memang sederhana. Keserhanaan itu membantu kita menemukan kebahagiaan. Kebahagiaan yang amat mulia akan hanya diperoleh dengan kesederhanaan itu sendiri. Tidak berlebih. Kebahagiaan itu akan diperoleh ketika kita memposisikan kita pada tempatnya, bukan tempat orang lain. Kita tidak akan mampu menjangkau yang lain, kecuali hanya sesuatu yang memang telah disederhanakan oleh Allah SWT.

Kita memang sederhana. Kita akan mencapai kesederhanaan itu jika sadar diri bahwa kita ini bukan apa-apa atau siapa-siapa. Kita hanyalah manusia yang dibatasi oleh kesederhanaan, yang justru akan memanusiakan kita. Kita bebas dalam kesederhanaan, karena kesederhanaan itu adalah aturan.

Maka sederhanakan diri kita. Kita tidak bisa terbang tanpa alat. Kita tidak bisa berpikir tanpa pikiran. Kita tidak bisa berpura-pura sebagai bukan manusia. Terbangkan pikiran kita dengan kesederhanaan, agar kita tetap sebagai pikiran manusia. Bukan terbang liar kesana kemari tanpa tujuan hanya menjadi kebanggaan semu.

Karena kita memang sederhana, dan sederhana itu akan mudah menemukan kebahagiaan…..

Sumber: fiksi.kompasiana.com/cermin/2011/09/30/enaknya-jadi-orang-sederhana/#

 

Leave a comment